Hasan Alwi (KBBI 2003)
Sepak bola merupakan olahraga yang terdiri dari dua kelompok berlawanan. Masing-masing tim terdiri atas sebelas pemain dan bertujuan untuk mencetak gol ke gawang musuh.
Sepak bola adalah suatu permainan bola yang dilakukan dengan jalan menyepak. Sepak bola bertujuan untuk menendang bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola.
Pengertian sepak bola adalah pertandingan yang dimainkan oleh dua regu dengan anggota masing-masing 11 orang. Tujuan dari pertandingan tersebut adalah dengan mempertahankan gawang tim dan berusaha untuk menjebol gawang musuh.
Bagaimana Kemunculan Pertama Sepak Bola?
Dirangkum dari buku Bahan Ajar Sepakbola Dasar oleh Emral dari Universitas Negeri Padang (UNP), sejarah sepak bola bermula sejak 1122-247 sebelum Masehi di Cina. Sepak bola pada era itu dikenal dengan nama TSu-Chiu, Tsu berarti kaki dan Chiu berarti Bola.
Sejarah ini dibuktikan dengan buku-buku bekas tentara Cina yang menampilkan gambar-gambar orang yang bermain sepak bola. Awalnya sepak bola dimainkan oleh puluhan orang dalam setiap regunya.
Tidak hanya Cina, beberapa sumber juga menyebutkan bahwa sepak bola berasal dari negara lain, seperti Inggris, Jepang, Mesir, Yunani, Romawi, Italia dan Prancis. Hal ini karena juga ditemukannya beberapa bukti peninggalan yang menunjukkan adanya permainan sepak bola di negara tersebut.
Pengertian Sepak Bola Menurut Ahli
Dirangkum dalam buku Mengenal Permainan Olahraga Bola Besar oleh Sendang Sri Widiastuti, berikut adalah beberapa pengertian sepak bola menurut ahli:
Sepak bola adalah bentuk olahraga fisik yang dapat menyehatkan tubuh, menguatkan mental, memperluas kehidupan sosial, serta mencetak prestasi. Olahraga ini memerlukan aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur.
Sepak bola adalah sebuah cabang olahraga dimana bola dimainkan dengan menggunakan kaki, yang bertujuan agar bola tersebut bisa masuk ke gawang lawan sesering mungkin berdasarkan dengan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemain diharuskan untuk bersikap sigap, cepat, tangkas, dan memiliki kemampuan dalam mengontrol bola.
Serangan balik adalah senjata mereka yang tertekan dan tertindas. Dan karenanya, serangan balik yang mematikan akan selalu mengesankan dan menggugah karena mendemonstrasikan sebuah cara bertahan hidup yang mempesona. Serangan balik yang paling mematikan selalu mengesankan karena kemampuannya membunuh lawan dengan kecepatan yang tak terduga. Pada contoh-contoh serangan balik yang paling mematikan, kita seperti disuguhi eksekusi melalui pisau guillotine: korban tak akan sempat megap-megap, tak bakal merasakah sekarat lebih dulu, tahu-tahu leher sudah terpenggal dari badan. Serangan balik selalu melahirkan pengalaman orgasmik saat tim yang sebelumnya nyaris kebobolan berhasil menyelamatkan gawangnya dan lantas dengan sangat cepat memproduksi serangan balik yang membunuh. Pada momen-momen demikian, ada kontras yang menakjubkan, juga kejutan yang sungguh tak terduga.
Bayangkanlah: seorang suporter yang nyaris bersorak karena kesebelasan kesayangannya akan mencetak gol, beberapa detik kemudian malah harus bungkam karena gawang kesebelasan kesayangannya yang malah kebobolan. Bayangkan pula sebaliknya: suporter yang harus menutup mata karena tak tega melihat gawangnya akan kebobolan, beberapa detik kemudian malah berjingkrakan sambil berteriak karena kesebelasan kesayangannya justru yang menjebol gawang lawan. Maka jangan pernah sekali pun lalai walau kita sedang di antas angin. Jangan pernah sekali pun lengah kapan pun kita sedang berada di puncak kehidupan. Pada setiap momen di mana kita sedang menikmati keunggulan, menghayati puncak kehidupan dan permainan, yakinlah akan selalu ada lubang kecil menganga yang siap menelan kita tanpa basa-basi. Serangan balik ibarat malaikat maut yang selalu membayangi setiap langkah mereka-mereka yang sedang berada di atas angin. Sebaliknya, serangan balik adalah senjata mematikan bagi mereka yang sedang menderita karena ditekan dan tertekan habis-habisan.
Tentu saja serangan balik bisa dilatih. Tapi bagaimana serangan balik dipraktikkan seringkali tidak dibimbing oleh sebuah rancangan di atas kertas secara matang matang. Serangan balik yang mematikan selalu dimulai dengan memanfaatkan celah yang disediakan oleh lawan. Celah itu bisa di kanan, bisa di kiri, bisa di tengah, atau bahkan sekilas seperti tidak ada celah sama sekali. Serangan balik mengagumkan dan punya daya gugah justru karena itu: keberanian yang muncul seketika untuk bangkit membalas, balik memukul, walau sepintas terlihat tidak ada celah sekali pun.
Kediktatoran 90 menit, yang mendominasi lalu-lintas kehidupan di atas lapangan dengan penguasaan bola yang mengerikan, bisa hancur-lebur dan rusak-patah oleh kejutan serangan balik yang mungkin hanya berlangsung dalam sepersekian detik. Serangan balik seperti anti-tesis dari gagasan totalitarianisme sepakbola yang diejawantahkan melalui penguasaan bola.
Tak perlu berlama-lama untuk merancang serangan balik. Karena serangan balik sebenarnya justru anti-rancangan: dia lahir sebagai anti-tesis dari rancangan rapi yang disusun untuk membunuh lawan. Dan sebagai suatu anti-rancangan, serangan balik selalu mengandaikan proses yang cepat, ringkas, tak bertele-tele, dan menihilkan gaya. Yang penting: mematikan.
Lagipula, bukankah gaya hanyalah milik para elit yang punya banyak waktu untuk menikmati dan menghayati kehidupan dan permainan? Mereka yang tertekan dan tertindas tak akan sempat memikirkan stilistika. Serangan balik bukanlah milik orang-orang
. Serangan balik adalah kemewahan dari mereka-yang-terbatas.
Pernah pada suatu masa, pasukan yang sangat mewah dan berkecukupan malah memilih bertahan hidup dengan serangan balik. Jenderal Mourinho saat memimpin pasukan Inter mengambil-alih Eropa, merancang serangan balik dengan begitu paternalistik: bertahan dengan garis pertahanan yang dalam, begitu mendapatkan celah bola harus diserahkan pada Kolonel Sneijder, yang akan segera memberondongkan umpan ke arah Letnan Milito atau Letnan EtoÃâo yang menunggu di garis tepi pertempuran.
Dan nyaris selalu begitu. Marwah serangan balik sebagai cara bertahan hidup yang penuh kejutan, tak terduga dan anti-rancangan, tiba-tiba direproduksi secara terus menerus, dengan cara yang hampir berulang.
Dibawakan dengan cara yang sangat paternalistik ala Mou, serangan balik mungkin tetap efisien dan mematikan. Tapi bukan karena rancangannya lebih hebat, tapi semata karena dibawakan oleh para perwira cerdas, bukan oleh para prajurit rendahan setingkat kopral dan sersan yang kemampuannya terbatas.
Tentu saja ini bukan perkara salah atau benar, karena ini memang bukan soal etik dan moralitas. Soalnya hanyalah: dengan itulah daya gugah dan pesona serangan balik menurun kastanya semata hanya jadi soal "pilihan" taktikal. Ya, pilihan. Secara sadar memilih. Dan mereka, si-kaya dan si-mewah itu, sebenarnya punya pilihan lain.
Sementara mereka-yang-terbatas dan tertindas tak bisa memilih, tak punya pilihan. Di tangan mereka, orang-orang yang punya banyak keterbatasan ini, serangan balik adalah cara bertahan hidup satu-satunya. Dan mereka harus menggunakannya dengan segala cara, dengan penuh-seluruh, dengan segala keterbatasan yang dimiliki para prajurit setingkat sersan dan kopral.
Tapi justru di situlah pesona serangan balik: bahwa selalu ada jalan bagi mereka yang enggan menyerah, bagi siapa pun yang tak sudi takluk dengan cuma-cuma.
Mendebarkan. Sensasional. Ya, laga Super Sunday Premiere League, antara Liverpool vs Manchester City, Â malam tadi memang sungguh sensasional.
Banyak orang sudah memprediksi, kedua tim akan bermain dengan tempo tinggi. Pun banyak orang juga telah memprediksi, umpan terobosan akan jadi andalan kedua tim paling agresif di Liga inggris musim ini.
Namun, Liverpool memang tampil lebih sabar. Setelah, City berhasil menyamakan kedudukan, Rodgers menginstruksikan anak didiknya untuk lebih sabar. Menunggu untuk diserang, mencari celah,lalu memukul lawan dengan serangan balik.
Dan semua orang yang menonton pertandingan itu tahu belaka taktik Rodgers itu. Namun, sebenarnya, bagaimanakah cara melakukan sebuah serangan balik? Berikut poin-poin penting dalam melakukan serangan balik, sepereti yang dilansir FourFourTwo.
Dan, Rodgers, semalam lebih sabar dari Pellegrini. Rodgers tak terlalu terburu-buru. Brendan tahu, setelah City kehilangan Yaya di babak pertama, City punya kelemahan dalam melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Praktis, Suarez dan Sterling pun jadi tumpuan Liverpool. kecepatan dua pemain depan Liverpool ini menjadi andalan untuk mengecoh barisan belakang City yang digawangi Kompany dan Demichelis. Â Â
Seperti pada tulisan sebelumnya, ketika sama-sama mengandalkan penguasaan bola dan umpan terobosan, maka kesabaranlah yang menjadi kunci kemenangan. Dengan menggunakan serangan balik sebagai senjata pamungkasnya.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berikut adalah daftar istilah yang sering digunakan dalam cabang olahraga sepak bola:
Serangan balik adalah taktik yang digunakan dalam menanggapi sebuah serangan, istilah ini berasal dari "permainan perang".[1] Tujuan umum taktik ini adalah untuk meniadakan atau menggagalkan keuntungan yang diperoleh musuh selama serangan, sedangkan tujuan khusus biasanya berusaha untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang atau menghancurkan musuh yang menyerang (ini dapat berupa tim olahraga atau unit militer lawan).[1][2][3]
Sebuah pepatah, dikaitkan dengan Napoleon Bonaparte menggambarkan pentingnya taktik serangan balik: "bahaya terbesar terjadi pada saat kemenangan". Dalam semangat yang sama, dalam Studi Pertempurannya, Ardant du Pic memperhatikan bahwa "dia, seorang jenderal, atau kapten, yang memerintahkan setiap orangnya dalam menyerbu suatu posisi pasti akan melihatnya direbut kembali oleh serangan balik terorganisir dari empat orang dan seorang kopral".[4]
Serangan balik adalah taktik militer yang terjadi ketika satu pihak berhasil mempertahankan diri terhadap serangan musuh dan mulai mendorong musuh kembali dengan serangannya sendiri. Untuk melakukan serangan balik yang berhasil, pihak yang bertahan harus dengan cepat dan tegas menyerang musuh setelah bertahan, dengan tujuan mengejutkan dan membuat musuh kewalahan.[5] Konsep utama serangan balik adalah untuk mengejutkan musuh.[5] Banyak serangan balasan sejarah berhasil karena musuh tidak berjaga-jaga dan tidak mengharapkan serangan balik.[5]
Di masa lalu, ada banyak serangan balik penting yang telah mengubah arah perang. Untuk lebih spesifik, Operasi Bagration dan Pertempuran Austerlitz adalah contoh yang baik dari eksekusi serangan balik yang tepat.
Operasi Bagration selama Perang Dunia II adalah salah satu serangan balik terbesar dalam sejarah militer. Pada musim panas 1944, serangan oleh sekitar 1,7 juta tentara Tentara Merah berhasil menempatkan Tentara Merah dalam posisi ofensif di Front Timur setelah Nazi Jerman dalam Operasi Barbarossa merebut wilayah Uni Soviet pada musim panas 1941.
Serangan balik Soviet terfokus pada Belarusia, tetapi sebelum serangan balik dimulai, Uni Soviet membodohi para pemimpin militer Nazi untuk percaya bahwa serangan itu terjadi lebih jauh ke selatan, dekat Ukraina.[6]
Untuk membantu penipuan itu, Tentara Merah mendirikan kamp militer palsu di Ukraina dan setelah pesawat pengintai Jerman melaporkan konsentrasi pasukan Soviet di daerah itu, divisi panzer dan infantri dilarikan ke selatan dari Belarusia, meninggalkannya dan membuatnya rentan terhadap serangan besar-besaran.
Untuk mendukung serangan itu, kelompok partisan di wilayah yang dikontrol Jerman diperintahkan untuk menghancurkan jalur kereta api Jerman untuk menghambat upaya Jerman untuk mengangkut pasokan dan pasukan di seluruh wilayah yang diduduki dan semakin melemahkan Pusat Grup Angkatan Darat Jerman di Ukraina.[7]
Pada 22 Juni 1944, serangan ke Belarusia oleh 1,7 juta tentara Soviet dimulai dan mengalahkan pasukan Jerman yang bertahan.
Pada 3 Juli, Tentara Merah menangkap Minsk dan kemudian membebaskan sisa Belarussia.
Operasi Bagration adalah keberhasilan besar Soviet dan membuka rute langsung ke Berlin setelah jatuhnya Belarusia yang mengarah pada pergerakan Tentara Merah untuk memulai membebaskan wilayah yang diambil oleh Wehrmacht tiga tahun sebelumnya.[8]
Pertempuran militer lain yang menggunakan taktik serangan balik adalah Pertempuran Austerlitz pada 2 Desember 1805. Saat berperang melawan pasukan Austria dan Rusia, Napoleon sengaja membuatnya tampak seolah-olah pasukannya lemah akibat pertempuran sebelumnya dalam beberapa kasus.[9] Napoleon memerintahkan pasukannya mundur untuk memancing Sekutu berperang.[9] Dia sengaja membiarkan sayap kanannya terbuka dan rentan.[9] Ini menipu Sekutu untuk menyerang dan pasukan Sekutu jatuh ke dalam perangkap Napoleon.[9] Ketika pasukan Sekutu maju untuk menyerang sisi kanan Napoleon, Napoleon dengan cepat mengisi sisi kanan sehingga serangan itu tidak efektif.[9] Namun, di pihak Sekutu, sebuah celah besar dibiarkan terbuka di tengah garis depan Sekutu karena pasukan pergi untuk menyerang sayap kanan Prancis.[9] Memperhatikan adanya lubang besar di tengah garis depan pasukan Sekutu, Napoleon menyerang bagian tengah dan pasukannya juga mengapit di kedua sisi, akhirnya mengelilingi pasukan Sekutu.[9] Karena pasukan Sekutu benar-benar terkepung, pertempuran berakhir.[9] Pertempuran Austerlitz adalah serangan balik yang berhasil karena tentara Prancis mempertahankan diri dari serangan Sekutu dan dengan cepat mengalahkan pasukan Sekutu.[9] Napoleon menipu pasukan Sekutu dengan membuat anak buahnya tampak lemah dan nyaris kalah.[9]
Siapa sih jaman sekarang yang nggak paham apa itu sepak bola? Sepak bola menjadi salah satu jenis olahraga yang sangat populer di negara manapun.
Menurut FIFA, pengertian sepak bola adalah permainan menggunakan bola sepak dengan 11 orang pemain dalam satu tim. Sepak bola dimainkan di atas lapangan rumput hijau dengan panjang 90-120 meter dan lebar 90 meter.
Sepak bola biasanya dimainkan dalam 90 menit yang dibagi menjadi dua babak. Selanjutnya, apa saja pengertian sepak bola menurut para ahli dan bagaimana sejarah awal sepak bola tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Federasi Sepak Bola Dunia
Melihat perkembangan sepak bola sangat pesat sejak awal kemunculannya, timbul ide untuk membentuk wadah organisasi sepak bola dunia. Atas dasar itulah kemudian lahir Federation de Football Association (FIFA) di Paris, Prancis 21 Mei 1904.
Digagas oleh dua tokoh sepak bola dunia yaitu Henry Delaunay dan Jules Rimet dan dihadiri oleh 7 perwakilan negara, yaitu Denmark, Spanyol, Swedia, Swiss, Belgia dan Belanda. Tujuh negara ini kemudian ditetapkan menjadi anggota FIFA pertama yang diketuai oleh Robert Guerin dari Prancis.
FIFA didirikan dengan tujuan untuk memajukan sepak bola dunia. FIFA kemudian memiliki slogan, yaitu "For The Game, For The World" yang berarti permainan sepak bola akan menjadi sebuah pemersatu antarbangsa sesudah perang dunia.
Hingga kini, sudah ada 209 negara yang tergabung dalam FIFA yang dinaungi beberapa badan organisasi regional. Seperti Asian Football Confederation (AFC) dan Union of European Football Associations (UEFA).
Itulah pengertian sepak bola menurut FIFA hingga para ahli. Kini pertandingan sepak bola semakin digandrungi banyak orang, terlebih dengan banyaknya turnamen dalam dan luar negeri.